ditulis oleh Mercy Aulia S., Lovida Nurshafa, Septian Nurul I., Safitri Dwi A, Natasha Mardiani A.H., Racquel Akiela K.
Surabaya, 15 November 2023 – Sustainable Development Goals atau yang biasa disingkat SDGs merupakan salah satu program yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), memuat 17 tujuan yang akan dicapai per tahun 2030 mendatang, dan telah diadopsi oleh seluruh negara anggota PBB. Dibentuknya SDG’s juga merupakan sebuah “urgent call” kepada semua negara untuk memulai aksi untuk mengatasi kemiskinan dan permasalahan lainnya. Berangkat dari penjelasan sebelumnya, sebagai sebuah bentuk kontribusi terhadap program SGD’s di tingkat kampus, dengan mengambil poin spesifik nomor 3, “Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages,”. Projek sosial ini bertujuan untuk mewujudkan tujuan dari program-program SDG’s yakni kesehatan dalam kehidupan sosial masyarakat, dan kualitas lingkungan serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk lebih spesifiknya, target SDG’s yang kami sasar adalah siswa/i Sekolah Dasar (SD), dengan mengenalkan manfaat dan pentingnya menjaga kebersihan diri sejak dini.
Proyek sosial kelompok kami dilaksanakan pada Rabu, 15 November 2023 kemarin. Lokasi pelaksanaan berada pada SDN Medokan Ayu 2/614, Surabaya. Dalam pelaksanaan proyek sosial ini, kami menargetkan kelompok siswa-siswi tingkat sekolah dasar atau SD, sebagaimana proyek sosial kami adalah memperkenalkan kebersihan diri sejak usia dini. Kelompok siswa-siswi tingkat sekolah dasar yang mengikuti proyek sosial kami adalah siswa-siswi kelas 4 berjumlahkan 30 anak secara keseluruhan. Mendampingi kami dalam pelaksanaan proyek sosial ini sebagai mitra adalah Araswita, mahasiswi Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Udayana. Adapun indikator poin SDG’s yang kami gunakan adalah poin 3.9.2, yang mempunyai definisi Mortality rate attributed to unsafe water, unsafe sanitation and lack of hygiene (exposure to unsafe Water, Sanitation and Hygiene for All (WASH) services), atau angka kematian disebabkan oleh air yang tidak aman, sanitasi yang tidak aman dan kurangnya kebersihan (paparan terhadap layanan Air, Sanitasi dan Kebersihan untuk Semua (WASH) yang tidak aman).
Menurut laporan indeks perkembangan anak di seluruh dunia yang dipublikasikan oleh World Health Organisation(WHO) dalam jurnal The Lancet, negara Indonesia berada pada urutan 117 dari 180 negara yang diteliti tingkat kesejahteraan dan kesehatan anak, menggunakan faktor yang meliputi pertumbuhan anak, tingkat kelangsungan hidup anak, tahun sekolah, tingkat kelahiran remaja, kematian ibu, prevalensi kekerasan, serta pertumbuhan dan gizi. Data tersebut dapat dibuktikan melalui penyakit yang sering dialami oleh anak-anak, seperti diare, demam, radang tenggorokan, eksim, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), pilek, batuk, mual dan muntah, cacar air, campak. Adapun penyakit yang diwaspadai menjangkit anak-anak pada tahun 2023 yakni Polio (tipe CPDVP2), Diare dan Infeksi Saluran Pernafasan. Lebih lanjut, di Surabaya sendiri, dimulai dari awal tahun 2023, terdapat beberapa penyakit yang terjadi pada anak-anak diantaranya Campak, dengan diidentifikasinya sekitar 46 anak yang terjangkit pada Januari, kemudian diare, dan Diabetes Melitus yang bertambah 4 anak pada awal tahun 2023, serta Penyakit Saluran Pencernaan dan Stunting.
Saran Kebijakan
Pentingnya pemberlakuan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilaksanakan di usia dini atau setara pendidikan sekolah dasar sehingga praktik gaya hidup sehat dapat bertahan sampai masa dewasa (Kusumawardani et al., 2019). Salah satu indikator pada PHBS adalah mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun, yang bertujuan untuk peningkatan kebersihan agar tidak terjangkit penyakit menular, seperti diare, cacingan, pneumonia, ISPA dan lain sebagainya. Pengetahuan terkait mencuci tangan menggunakan sabun dinilai masih kurang sehingga masih banyaknya siswa dan siswi sekolah dasar yang belum berperilaku hidup sehat dalam mencegah penyakit. Adanya program PHBS dapat memberikan kesadaran dari hasil pembelajaran, mampu mempraktekkan PHBS, meningkatkan kesehatan, dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat. Selain itu, kegiatan PHBS juga mendukung program atau kegiatan pemerintah dibidang penilaian sekolah Adiwiyata.
Pentingnya efektivitas dan efisiensi kegiatan pendidikan diperkuat oleh langkah-langkah seperti penggunaan media pendidikan yang sesuai dengan metode pengajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan evolusi media pembelajaran, contohnya menonton video dan juga praktek. Video, memiliki kemampuan untuk menyajikan gambar dan suara yang hidup, menciptakan daya tarik yang khusus dalam proses pembelajaran anak, baik dalam pemahaman teori maupun praktek. Integrasi teknologi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan interaktif. Dengan demikian, pemanfaatan media seperti menonton video dan juga praktek menjadi langkah penting dalam mendukung upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa pengajaran mencapai efektivitas dan efisiensi maksimal, baik dalam teori maupun praktek.
Referensi
46 KASUS CAMPAK DI SURABAYA PADA JANUARI 2023 SUDAH SEMBUH. (2023, January 28). Retrieved from https://www.surabaya.go.id/: https://www.surabaya.go.id/id/berita/72158/46-kasus-campak-di-surabaya-pada-januari-2023-sudah-sembuh
5 Penyakit yang Sering Menyerang Anak. (2023, July 24). Retrieved from halodoc.com: https://www.halodoc.com/artikel/5-penyakit-yang-sering-menyerang-anak
Ghinan Salman, D. A. (2023, January 27). 46 Anak Terjangkit Campak Sudah Sembuh, Dinkes Surabaya Minta Warga Tetap Waspada. Retrieved from https://surabaya.kompas.com/: https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/27/205800778/46-anak-terjangkit-campak-sudah-sembuh-dinkes-surabaya-minta-warga-tetap
Kesehatan Anak Indonesia Peringkat 117 di Dunia. (2020, February 20). Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200219120306-284-476063/kesehatan-anak-indonesia-peringkat-117-di-dunia
Kusumawardani, L. H., Rekawati, E., & Fitriyani, P. (2019). Improving diarrhoeal and clean and healthy living behavior (PHBS) through collaboration socio-dramatic play (Ko-Berdrama) in school age children. Sri Lanka Journal of Child Health, 48(3), 240–245. https://doi.org/10.4038/sljch.v48i3.8759
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH. (2020, January 29). Retrieved from https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs-di-sekolah-13
PREVALENSI STUNTING SURABAYA TERENDAH SE-INDONESIA. (2023, January 26). Retrieved from https://www.surabaya.go.id/: https://www.surabaya.go.id/id/berita/72140/prevalensi-stunting-surabaya-terendah-se-indonesia
Salsabilla, R. (2023, April 28). Hati-hati, Ini 5 Penyakit yang Mengintai Anak Pasca Lebaran. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230428102858-33-432997/hati-hati-ini-5-penyakit-yang-mengintai-anak-pasca-lebaran
Tags: HandaruanxLABIRIN, Social Projects, SGDs

Leave a comment