Sosialisasi No Ciggaretes After School

Published by

on

ditulis oleh Arief Nur Muhammad, Agatha Mathilda Hutagalung, Syabina Kheiza Briliana, Kin A. Blantiant L, Debritanio Caesario, Alfian Farrel A.L

Surabaya, 16 November 2023 – Pada dasarnya pembangunan berkelanjutan berpacu pada tujuh belas poin yang diciptakan dan disepakati oleh United Nations Conference on Sustainable Development. Pada proyek kali ini, kelompok kami memilih poin SDGs tiga yang berfokus pada upaya Good Health and Well-being yang berbunyi “ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages”. Seperti yang diketahui, remaja SMA merupakan fase proses seorang individu bertumbuh kembang menjadi dewasa. Di masa ini, mereka umumnya cenderung mencari jati diri dan pada proses ini pula lingkungan sangat mempengaruhi perkembangannya, dan salah satu permasalahan yang sangat umum dan masih nampak hingga saat ini adalah bahaya penggunaan rokok.

Di Indonesia, data jumlah perokok aktif saat ini terlihat meningkat pada kurun waktu 10 tahun terakhir. Berdasarkan hasil Global Adult Tobacco Survey 2021 tercatat penambahan jumlah perokok dewasa ini sebanyak 8,8 juta orang. Jumlah awal pada 2011 adalah sebanyak 60,3 juta orang dan naik pesat menjadi 69,1 juta pada 2021 (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2022). Hal ini dikarenakan faktor promosi rokok yang meningkat akibat dari sosial media. 10 tahun yang lalu, penyebaran iklan rokok hanya sebesar 1,9% sedangkan dengan meningkat pesatnya pengaruh sosial media ataupun media promosi lainnya mengakibatkan peningkatan sebesar sepuluh kali lipat menjadi 21,4% pada 2021 (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2022). Maka dari itu Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat sekalian untuk mengingat kembali bahaya rokok. Jika tidak mulai dikurangi sejak usia muda maka dampak rokok seperti menyebabkan penyakit komplikasi dalam jangka waktu yang panjang.

After Movie “Sosialisasi NCAS”

Setiap tahun, terdapat 225.700 orang di Indonesia yang meninggal akibat merokok atau penyakit yang berkaitan dengan tembakau (World Health Organization, 2020). Remaja yang dengan mudah terpapar dengan iklan maupun promosi rokok dengan mudah dari sosial media dan bentuk promosi offline. Angka tersebut tentu mengkhawatirkan karena pemasaran yang memiliki pesan samar untuk menggunakan rokok, dapat menarik generasi muda untuk menggunakan dan kecanduan terhadap tembakau. Maka dari itu, pentingnya sosisalisasi mengenai anti rokok kepada para Siswa SMA yang rawan mudah dipengaruhi lingkungan tersebut.

Sosialisasi ‘No Cigarettes After School’ oleh Kelompok 8 kelas Sustainable Development B diadakan pada hari Kamis, 16 November 2023, di SMA Muhammadiyah 9 Surabaya, yang beralamat di Jl. Gogor Kali 11-12 Wiyung Surabaya. Moie Meisje Vandias Emiliano, Duta Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, menyampaikan materi dalam kegiatan tersebut. Acara ini dihadiri oleh 42 siswa dari kelas 7, 8, dan 9. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai poin ketiga SDGs yaitu Good health and well being dan poin 3.a yaitu Memperkuat implementasi konvensi kerangka kerja organisasi kesehatan dunia mengenai pengendalian tembakau di seluruh dunia terutama untuk usia diatas 15 tahun. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok di kalangan pelajar, membuka wawasan mengenai dampak negatifnya, dan mendorong gaya hidup yang lebih sehat bagi generasi muda.

Pengalaman Mantan Perokok

Adapun pengalaman dari mantan perokok yang mampu bertahan dan perlahan-lahan mengurangi kebiasaan merokok. Bagi mereka yang merupakan perokok aktif yang intens tentu sangatlah sulit untuk memulai kebiasaan tersebut. Pada dasarnya, rokok menciptakan sensasi adiktif yang tidak dapat dihindari oleh sebab beberapa alasan. Sebagian dari mereka merasa  bahwa tanpa rokok terasa sangatlah hampa dan mulut terasa “asam”. Akan tetapi, bagi sebagian orang pula untuk berhenti merokok tidak begitu sulit karena mereka umumnya social smoker. Sifat adiktif tersebut dipicu dari zat kimia nikotin yang terkandung sehingga berefek candu berkepanjangan. Untuk berusaha berhenti merokok perlu dilakukan secara bertahap untuk mengurangi intensitasnya. Sebagai contoh, seorang perokok aktif perlu waktu dengan cara mengurangi jumlah rokok dalam sehari atau justru mereka beralih pada rokok elektrik. Alih-alih berkomitmen berhenti merokok dengan mencoba vape atau rokok elektrik, namun justru rokok elektrik sebenarnya juga sama bahayanya dengan rokok konvensional. Propaganda bahwa vape atau pod lebih sehat dari rokok rupanya telah berhasil meracuni banyak orang.

Saran Kebijakan

Merokok bagi pelajar tetap menjadi sebuah problematika saat ini. Sehingga, terdapat beberapa saran kebijakan yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah, sekolah ataupun lsm untuk mengurangi angka merokok di Indonesia. Angka merokok bagi siswa kini cukup tinggi, beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat kami berikan berdasarkan materi dari pembicara yakni seperti, penawaran konseling dan terapi bagi siswa perokok yang ingin berhenti. Hal ini dapat berlaku dengan cepat khususnya kepada Sekolah yang menawarkan pusat rokok seperti SMA MUHAMMADIYAH 9 Surabaya. Namun, bagi sekolah lain dapat segera bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk terus mengadakan program ini. Serta, terus memberikan peringatan melarang rokok di area yang rawan rokok di sekolah, hal ini juga dapat dibantu dengan keamanan sekolah untuk mempertegas kebijakan tersebut.

Merokok tetap menjadi sebuah problematika utama di lingkungan sekolah. Dampak buruk asap rokok yang diberikan oleh rokok tidak hanya berdampak kepada pelaku, namun juga dapat berdampak bagi lingkungan sekitarnya, hal ini seharusnya menyadarkan seluruh upaya pengurangan maupun pencegahan merokok di lingkungan sekolah sebagai hal penting untuk dilakukan, seluruh pihak sekolah perlu bekerja sama dan berpartisipasi untuk menciptakan lingkungan yang bebas asap rokok. Dengan demikian, tujuan pembangunan berkelanjutan no 3 dari PBB tercapai dengan baik.

Referensi

Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022, July 22). Bahaya Perokok Pasif. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/372/bahayaperokok-pasif 

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2022, June 3). Perokok Dewasa di Indonesia Meningkat Dalam Sepuluh Tahun Terakhir. kemkes.go.id. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/perokok-dewasa-di-indonesia-meningkatdala m-sepuluh-tahun-terakhir/

World Health Organization. (2020, May 30). Pernyataan: Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2020.World Health Organization (WHO). Retrieved December 29, 2023, from https://www.who.int/indonesia/news/detail/30-05-2020-pernyataan-hari-tanpatembakau- sedunia-2020

Tags: HandaruanxLABIRIN, Social Projects, SGDs

Leave a comment