ditulis oleh Saniyyah Putri Ramadhan, Aprillia Nursafitri, Fakhrina Diah, Almira Aida Shakira, Ayunda Roliana Dewi, Anita Rachmawati, Ema Isfa’atin Khasanah
Surabaya, 19 November 2023 – Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kesehatan didefinisikan sebagai keadaan seseorang yang sejahtera baik secara fisik, mental, maupun sosial (World Health Organization, 2023). Namun definisi kesehatan bukan berarti tidak mengalami kelumpuhan ataupun bebas dari penyakit, tetapi mampu mengatur dan menjaga pola hidup yang sehat. Oleh karena itu, dalam menjaga pola hidup yang sehat perlu dilakukan sejak dini. Orang tua harus memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan anak, seperti kebersihan gigi dan mulut serta sanitasi. Berdasarkan penjelasan salah satu dokter Gigi pada peringatan Kesehatan Gigi Nasional 2023 mengatakan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia dalam menyikat gigi dengan benar, yakni hanya 2,8% penduduk (Ekaptiningrum, 2023). Konsumsi makanan manis yang cenderung disukai oleh anak-anak pada rentang usia 3-10 tahun menjadi dasar bagi para orang tua untuk menyadari pentingnya pengajaran sikat gigi yang benar kepada anak dan melakukan cek rutin ke dokter gigi. Selain menjaga kesehatan gigi, penting bagi orang tua untuk memberikan pengajaran terkait sanitasi pada anak-anak sejak dini.
Diperkirakan sebanyak 71% dan 27 juta anak di Indonesia tidak memiliki akses layanan sanitasi yang cukup (Alexander, 2023). Sanitasi juga mempengaruhi kesehatan terutama pada anak-anak. Pemerintahan Indonesia mengupayakan adanya strategi pemberian aliran yang cukup terutama pada layanan-layanan sekolah agar memudahkan pemberlakuan sanitasi pada anak. Di Surabaya dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi sehingga hampir 50% kurangnya penyediaan sanitasi yang sehat. Hal tersebut menjadi sorotan pemerintahan Indonesia khususnya Walikota Surabaya khususnya pada anak-anak. Dijelaskan oleh Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bahwa terdapat 719 liter/detik aliran air bersih telah disalurkan di Surabaya (KOMINFO Jawa Timur, 2023). Pentingnya peranan orang tua dan guru dalam mengajarkan sanitasi kepada anak untuk menciptakan kesadaran akan kebersihan tangan dan kesehatan.
Adanya kegiatan “Weekend Fun” diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak rentang usia 3-10 tahun terkait pentingnya kesadaran atas kesehatan gigi dan mulut serta sanitasi. Kegiatan yang dilakukan juga berdasarkan dengan program Sustainable Development Goals, dengan metode pengajaran yang dibantu oleh mitra kami yaitu mahasiswa jurusan kesehatan yang lebih memahami mengenai tata cara menjaga kebersihan gigi dan sanitasi. Kegiatan ini didasarkan pada keinginan untuk membantu pemerintah dan menyebarkan pengetahuan pada anak-anak akan pentingnya kesadaran diri untuk menjaga kesehatan diri terutama kesehatan gigi serta sanitasi yang benar.
Kegiatan “Weekend fun” dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 19 November 2023. Pelaksanaan kegiatan berlokasi di sebuah Yayasan Panti Asuhan Al-Fatimah yang bertempat di Gunung Anyar, Surabaya. Dalam pelaksanaannya kami bekerjasama dengan mitra yang memiliki keterkaitan yang sama akan tujuan kegiatan dan capaian poin SDG’s. Untuk pemateri kami melakukan kerja sama dengan 1 orang mahasiswa prodi Keperawatan Poltekkes Surabaya dan 2 mahasiswi prodi Teknik Lingkungan UPN “Veteran” Jawa Timur. Target peserta kami ialah anak-anak dengan rentang usia 3-10 tahun yang berada di bawah naungan Yayasan Panti Asuhan Al-Fatimah.
Kegiatan “Weekend Fun” yang kami lakukan berfokus pada SDG’s poin 6 lebih tepatnya pada indikator 6.2 yang berfokus pada sanitasi dan kebersihan. Dalam menjalankan program SDG’s, kami menyusun kegiatan menjadi dua. Kegiatan pertama yaitu pengajaran terkait sanitasi atau cara mencuci tangan yang benar. Kegiatan kedua yaitu pengajaran tentang cara merawat kebesihan gigi yang baik dan benar. Materi yang kami jelaskan dalam kegiatan ini berfokus pada SDG’s indikator ke 6.2.1 yang menjelaskan tentang layanan sanitasi dan fasilitas cuci tangan menggunakan sabun dan air (United Nation, 2023). Pada saat menjalankan program di panti asuhan Al-Fatimah, jumlah anak-anak yang hadir dan mengikuti kegiatan ini sekitar 25 anak dengan rentang usia 5-7 tahun. Tujuan kita mengangkat materi SDG’s poin 6.2.1 untuk meningkatkan kesadaran anak-anak panti asuhan Al-Fatimah mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri sejak usia dini, sekaligus membangun kebiasaan akan merawat diri sendiri.
Saran Kebijakan
Rekomendasi penerapan kebijakan yang dapat dilakukan di level nasional contohnya adalah mewajibkan semua tempat umum, termasuk sekolah, restoran, dan toilet umum, menyediakan akses mudah ke fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air. Kebijakan ini juga harus mencakup inspeksi berkala untuk memastikan bahwa fasilitas-fasilitas tersebut dipelihara dengan baik. Selain itu, program pendidikan dapat memberikan materi mempromosikan teknik mencuci tangan, sikat gigi yang benar dan pentingnya kebersihan yang baik. Hal ini dapat dilakukan melalui iklan layanan masyarakat, kurikulum sekolah, dan program sosialisasi kepada masyarakat. Insentif atau subsidi juga dapat diberikan untuk mendorong dunia usaha dan organisasi agar mematuhi peraturan ini dan menjaga standar sanitasi yang tinggi. Secara keseluruhan, kebijakan komprehensif yang menggabungkan akses terhadap fasilitas cuci tangan, pendidikan, dan insentif untuk kepatuhan akan sangat meningkatkan sanitasi dan kebersihan tangan di tempat umum.
Di level lokal daerah, rekomendasi penerapan kebijakan dapat dilakukan dengan adanya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang bisa dimulai dari karang taruna desa, ibu-ibu PKK, swadaya masyarakat dan komunitas setempat mengenai pentingnya menjaga kebersihan agar terjadinya dasar Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pemberian kemudahan akses pemeriksaan gigi untuk masyarakat terkhusus anak-anak di lingkungan sekolah dasar, pemberdayaan pemerintah mengenai ketersediaan dan layanan air bersih untuk masyarakat, kemudian adanya pembentukan lembaga pemantau kualitas sanitasi dan fasilitas yang telah dibangun atau sedang dirancang sehingga kualitas penyediaan layanan tetap terjaga dan berkelanjutan.
Referensi
Alexander, H. B. (2023, December 21). 27 Juta Anak Tak Punya Akses Sanitasi Dasar di Sekolah, Ini Kepedulian WINGS. Retrieved from Lestari: https://lestari.kompas.com/read/20 23/12/13/200000886/27-juta-anaktak-punya-akses-sanitasi-dasar-disekolah-ini-kepedulian-wings
Ekaptiningrum, K. (2023, December 21). Baru 2,8 Persen Masyarakat Indonesia Menyikat Gigi Secara Benar. Retrieved from Universitas Gadjah Mada: https://ugm.ac.id/id/berita/baru-28persen-masyarakat-indonesiamenyikat-gigi-secara-benar/
KOMINFO Jawa Timur. (2023, December 21). Pemprov Jatim Optimalkan Penyerapan dan Distribusi Kebutuhan Air Bersih di 5 Kab/Kota. Retrieved from Kominfo Jatim: https://kominfo.jatimprov.go.id/ber ita/pemprov-jatim-optimalkanpenyerapan-dan-distribusikebutuhan-air-bersih-di-5-kab-kota
United Nation. (2023, December 21). 6 Goals- Sustainable Development . Retrieved from The 17 Sustainable Development Goals-The United Nations: https://sdgs.un.org/goals/goal6#und efined World Health Organization. (2023, December 21). Health and WellBeing . Retrieved from World Health Organization (WHO): https://www.who.int/data/gho/data/major-themes/health-and-wellbeing
Tags: HandaruanxLABIRIN, Social Projects, SGDs

Leave a comment