Face The Sun: Brave the Fun, Without Fear of the Burn!

Published by

on

ditulis oleh Agatha Chrieshella B. W, Siti Fatimah Jasmine, Gloria Win Prameswari, Bunga Haura Annajah, Velidita Daracaesa S. K, Salva Wi Nur’ain

Surabaya, 17 November 2023 – Dalam beberapa sepuluh tahun terakhir, jumlah kasus kanker, jumlah kasus kanker kulit, baik melanoma maupun non-melanoma telah meningkat. Jumlah angka yang dapat disebutkan ialah dua hingga tiga juta kanker kulit non-melanoma dan 132.000 kanker melanoma yang pada saat ini terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Indonesia termasuk ke dalam data angka kanker kulit ini. Menurut data yang telah dikumpulkan oleh Global Cancer Observatory (Globocan) dari World Health Organization (WHO), kasus kanker kulit yang ada di Indonesia berada di peringkat nomor 23 jika digabungkan dengan kasus kanker yang lainnya. Kasus baru yang ditemukan mencapai 1.609 pada tahun 2021 (WHO, 2017).

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan paparan sinar matahari secara langsung serta adanya riwayat kulit terbakar khususnya pada usia dini dapat mengakibatkan risiko melanoma ganas. Mengetahui akan adanya hal tersebut kelompok belajar yang beranggotakan enam anggota dari mata kuliah Sustainable Development dari Universitas “Veteran” Jawa Timur melakukan sosialisasi kepada siswa/i kelas 8 dari SMPN 3 Krian mengenai goals dari Pembangunan Berkelanjutan United Nations nomor tiga yaitu “Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua orang di segala usia” dengan memfokuskan indikator 3.4.1 yaitu tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, atau penyakit pernapasan kronis.

After Movie “Face the Sun”

Sosialisasi pentingnya penggunaan sunscreen dilaksanakan pada tanggal 17 November 2023 di Aula SMP Negeri 3 Krian. Sasaran utama dalam sosialisasi ini yaitu remaja, yang dalam proyek ini adalah anak-anak SMP yang dimana mereka memiliki banyak kegiatan yang berada di luar ruangan sehingga berpotensi terkena paparan sinar matahari berlebih. Dalam melaksanakan proyek sosialisasi ini, kami bekerja sama dengan salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya, bernama Hanggar Indra Kharisma. Dengan jumlah peserta sebanyak ±160 siswa/i kelas 8, proyek sosialisasi ini berdurasi 1 jam dan dimulai dari pukul 06.45–07.45. Sosialisasi dimulai dengan pemaparan materi mengenai SDGs dari panitia pelaksana, pemaparan materi mengenai kanker kulit dan penggunaan sunscreen oleh mitra, dilanjut dengan mini games dan pemberian doorprize berupa sunscreen kepada peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dari panitia, serta ditutup dengan sesi foto bersama. Kegiatan sosialisasi diikuti dengan sangat baik oleh para peserta. Para peserta menunjukkan antusiasme terhadap materi yang diberikan dan banyak peserta yang mencatat materi yang mereka dapat di kegiatan sosialisasi ini. Dengan demikian, kami berharap kegiatan ini berhasil mewujudkan salah satu tujuan SDGs yaitu SDGs nomor tiga dengan target indikator 3.4.1 yaitu mengurangi tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, atau penyakit pernapasan kronis, yang dimana dalam sosialisasi ini kami berfokus pada penyakit kanker yaitu kanker kulit.

Keberhasilan project ini berawal dari kekhawatiran kami terhadap kesehatan terutama pada penyakit kanker kulit. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit berbahaya dan dapat menyerang siapa saja, oleh sebab itu kami mencoba untuk memberikan edukasi terkait bahaya kanker kulit kepada siswa siswi SMP NEGERI 3 KRIAN. Terlebih kecenderungan siswa siswi dalam melakukan aktivitas diluar ruangan lebih besar dan sering secara langsung mengenai paparan sinar matahari. Dengan adanya project ini, kami ingin memberikan saran dan gagasan baru kepada sekolah setempat agar lebih memperhatikan jangka panjang kesehatan siswa siswi nya, seperti mengupayakan untuk memberikan materi terkait kesehatan kulit.

Tak hanya itu, melalui short artikel kami ini ingin mencoba untuk terhubung dengan pemerintah daerah dengan memberikan beberapa saran, yakni:

Program Edukasi Publik:

  • Mengadakan program edukasi di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai bahaya sinar UV dan manfaat menggunakan sunscreen.
  • Melibatkan pusat kesehatan dan dokter spesialis kulit untuk memberikan sosialisasi di tempat-tempat umum dan fasilitas kesehatan.

Kampanye Media Sosial:

  • Menerapkan kampanye media sosial yang kreatif dan informatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penggunaan sunscreen.
  • Menggandeng influencer dan tokoh masyarakat untuk menjadi duta kampanye yang dapat memberikan contoh penggunaan sunscreen.

Subsidi atau Diskon:

  • Memberikan insentif kepada produsen sunscreen untuk menurunkan harga produk atau memberikan diskon khusus, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses produk perlindungan kulit ini.

Penyuluhan di Pusat Kesehatan:

  • Meningkatkan peran pusat kesehatan dalam memberikan informasi dan konsultasi kepada masyarakat tentang cara yang benar dalam menggunakan sunscreen sesuai dengan jenis kulit dan kondisi cuaca.

Regulasi dan Standar Produk:

  • Memastikan adanya regulasi yang ketat terkait dengan standar produksi dan label yang jelas pada produk sunscreen untuk memberikan keyakinan kepada konsumen mengenai keefektifan produk tersebut.

Kolaborasi dengan Industri Pariwisata:

  • Melibatkan industri pariwisata untuk mensosialisasikan penggunaan sunscreen kepada wisatawan, baik lokal maupun internasional, khususnya di destinasi wisata yang terpapar sinar matahari secara intensif.

Monitoring dan Evaluasi:

  • Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas program-program yang telah diimplementasikan untuk menilai sejauh mana kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menggunakan sunscreen.

Dengan mengimplementasikan saran-saran di atas, diharapkan pemerintah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi kulit dari efek buruk sinar UV melalui penggunaan sunscreen. Langkah ini tidak hanya berkontribusi pada kesehatan kulit masyarakat, tetapi juga dapat mengurangi angka kasus kanker kulit dan masalah kesehatan kulit lainnya.

Referensi

WHO. (2017, Oktober 16). Radiation: Ultraviolet (UV) radiation and skin cancer. who.int. https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/radiation-ultraviolet-(uv)-radiation-and-skin-cancer?gclid=Cj0KCQiAkKqsBhC3ARIsAEEjuJianQSx_yqn1pEr88MEvat2C9lRrfxc_L4jtWbZw4I7xiOqU-N5A_4aAhsGEALw_wcB#

Tags: HandaruanxLABIRIN, Social Projects, SGDs

Leave a comment