ditulis oleh Ani Fitri Isnaini, Muhammad Indra Maulana, Moch. Akmal Putra, Isma Triyana, Ferdinand Arie, Laksamana Zulfikar S.D.H
Surabaya, 11 & 24 November 2023 – Angka terjadinya penyakit Demam Berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang cenderung sulit untuk turun menyebabkan adanya berbagai upaya pemberantasan salah satunya yang biasa kita kenal metode pemberantasan habitat nyamuk menggunakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah kota Surabaya memiliki program yang dinamakan Kader Surabaya Hebat (KSH) semenjak dilantiknya Eri Cahyadi sebagai wali kota Surabaya pada tahun 2021. Kader Surabaya Hebat (KSH) didirikan dan memiliki tugas yang beragam sebagai fasilitator lingkungan dan kesehatan bagi warga sekitarnya.Program KSH juga memuat Jumantik (Juru Pemantau Jentik Nyamuk) di dalamnya yang bertugas sebagai sukarelawan yang bertanggung jawab untuk mengendalikan perkembangan jentik nyamuk penyebab penyakit DBD di wilayah atau lingkungan sekitarnya dibawah pengawasan perangkat desa/kelurahan dan Puskesmas terdekat seperti melakukan cross-check munculnya jentik nyamuk di rumah-rumah warga sekitar, melakukan pengecekan untuk mengetahui kondisi air pada tempat penampungan, baik air bersih ataupun penampungan air tertutup, dan melaporkan adanya kemungkinan kasus penyakit DBD pada pihak Puskesmas terdekat.
Projek “Sosialisasi Aksi 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur): Menuju Lingkungan Bebas Jentik Nyamuk” dilakukan di Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Kami melakukan sosialisasi bersama dengan Jumantik untuk mewujudkan SDGS dengan target no. 3 (good health and well being) atau Kehidupan Sehat dan Sejahtera. indikatornya yakni indikator 3.3 yang menjelaskan pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan serta memerangi hepatitis, penyakit yang ditularkan melalui air dan penyakit menular lainnya. Selain itu, kegiatan sosialisasi ini juga bertujuan untuk mewujudkan target SDGS no.6 (Clean Water and Sanitation) dengan indikator 6.b Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi. Sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aksi 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur) yang dapat meminimalisir penyebaran jentik nyamuk yang mengakibatkan penyakit DBD.
Sosialisasi ini dibagi menjadi dua hari, pada hari pertama kami melakukan pemaparan materi yang dihadiri oleh kurang lebih 15 ibu rumah tangga yang ada di Kelurahan Kenjeran mengenai ciri-ciri, cara penularan, gejala-gejala dari penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk terutama DBD atau demam berdarah. Selain materi mengenai penyakit-penyakit yang disebabkan nyamuk, di hari pertama ini kami juga memaparkan materi mengenai 3M Plus yang meliputi, menguras, menutup, dan mendaur sebagai sarana pencegahan perkembangbiakan nyamuk secara mandiri di lingkungan rumah. Pada sesi terkahir sosialisasi, para peserta diberikan satu hingga dua bungkus abate untuk digunakan pada rumah peserta masing-masing. Pada hari kedua, bersama tim Jumantik Kader Hebat Surabaya (KHS) melakukan kegiatan bulanan mereka yaitu melakukan pengecekan pada tempat yang memiliki penampungan air, seperti rumah warga, masjid, toilet umum, dan sekolah yang ada di lingkungan kampung Kenjeran. Kami bersama tim Jumantik Kader Surabaya Hebat (KHS) juga melakukan pengurasan genangan air yang sudah tercemar jentik nyamuk sebagai bahan evaluasi dari kegiatan bulanan Jumantik.
Adanya genangan air berisi jentik nyamuk di rumah warga ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat setempat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungannya, oleh karena itu kami melakukan sosialisasi mengenai cara menjaga kebersihan lingkungan terutama mencegah jentik nyamuk di sekitar rumah. Selain melakukan sosialisasi kami juga melakukan aksi langsung seperti pengecekan serta pemberantasan sarang nyamuk dengan menaburkan bubuk abate kepada warga. Pemeriksaan jentik nyamuk bersama Jumantik kami lakukan dengan melakukan pengecekan door to door ke rumah warga di Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak dengan memeriksa kamar mandi yang telah diberikan abate sebelumnya dan genangan air. Selama kegiatan berlangsung tidak ditemukan kendala, warga setempat dapat bekerjasama dengan baik.
Adapun metode PSN yang dilakukan oleh KSH/Jumantik secara berkala ini terbilang cukup efektif dan efisien. Menurut data dari Dinas Kesehatan Prov Jatim dan P2P Kemenkes RI menunjukkan bahwa angka kasus DBD di Jawa Timur tahun 2022 mencapai 13.236 kasus dengan jumlah kematian sebesar 154 jiwa. Sedangkan per juni 2023 angka kasus DBD mengalami penurunan menjadi 3.445 kasus dengan jumlah kematian 32 jiwa (Dinkes Jatim, 2023). Meskipun demikian, kegiatan Jumantik harus tetap dilakukan secara berkelanjutan agar angka kasus dapat terus menurun sehingga meminimalisir korban jiwa akibat DBD di lingkungan masyarakat.
Saran Kebijakan
Saran dari kelompok kami setelah melakukan kegiatan “Sosialisasi Aksi 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur): Menuju Lingkungan Bebas Jentik Nyamuk” sebagai bentuk implementasi dari SDGs nomor 3 kehidupan sehat dan sejahtera yaitu pemangku kebijakan harus lebih menggencarkan pentingnya mencegah daripada mengobati. Dari kegiatan yang telah kami lakukan stakeholder pemerintah setempat melakukan aksi setelah adanya korban, seperti contoh setelah adanya laporan warga sakit DBD barulah dilakukan fogging dan dibagikan abate untuk membasmi jentik. Stakeholder pemerintah seharusnya melakukan sosialisasi pentingnya mencegah penyakit salah satunya permasalahan jentik nyamuk dengan membagikan abate secara berkala dan cara mencegah berkembangnya jentik agar tidak sampai ada warga yang sakit.
Referensi
Dinkes Jatim. (2023, June 16). Hari Demam Berdarah ASEAN, Dinkes Jatim Laporkan Kasus DBD Alami Penurunan. Kominfo Jatim. Retrieved December 29, 2023, from https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/hari-demam-berdarah-asean-dinkes-jatim-laporkan-kasus-dbd-alami-penurunan
Tags: HandaruanxLABIRIN, Social Projects, SGDs

Leave a comment